Kamis, 10 April 2008

Real champion

Jadilah pemenang yang sebetulnya.
---------
Anda bisa memenangkan sebuah peperangan dengan penggunaan kekuatan, tetapi Anda hanya bisa memenangkan sebuah kehidupan dengan sebuah jiwa yang baik.
Dalam peperangan untuk memenangkan kekuatan Anda, kebebasan Anda, dan keberhasilan-keberhasilan Anda; tidak ada jumlah kekuatan yang cukup untuk mencondongkan Anda ke arah yang ditolak oleh jiwa Anda.
Anda hanya bisa memenangkan diri Anda sendiri, dengan memenangkan jiwa Anda sendiri.
Ketajaman sebilah pedang bisa memenangkan sebuah masa, tetapi jiwa yang baik memenangkan keabadian.
Maka, jadilah pemenang yang sebetulnya. Jadilah pemenang dengan jiwa yang baik.

Bangunlah jiwa yang kuat.
---------
Katakanlah, … oh jiwaku, jadilah penguat bagiku. Jadikanlah aku penguasa hidupku, walaupun aku sekecil-kecilnya penguasa.
Bila jiwaku kuat, aku akan menari di atas ombak kehidupan. Tetapi, bila jiwaku lemah, ombak kehidupan akan menari di atasku.
Maka aku jadikan jiwaku kuat, agar jiwaku menjadikan aku kuat.
Karena aku dan jiwaku adalah satu.

Temukanlah kembali semangat pemenang Anda.
---------
Sebuah pepatah lama mengatakan, bahwa dia yang kehilangan harta, kehilangan banyak hal.
Dia yang kehilangan seorang sahabat, kehilangan lebih banyak lagi. Dan dia yang kehilangan semangatnya, kehilangan semua-nya.
Tetapi pepatah tua itu selalu datang menegur dengan penuh keremajaan kepada dia yang longgar memegang jiwanya, dan dengan kelembutan menuntunnya menuju penemuan kembali jiwanya.
Anda dilahirkan pemenang. Setiap titik darah Anda adalah darah pemenang. Maka menemukan kembali semangat pemenang yang menjadi hak penuh Anda itu, adalah sesuatu yang alamiah. (Mario Teguh)

Minggu, 06 April 2008

Tahap -Tahapan Dalam Kegagalan

Sebelum kita mendapatkan apa yang disebut kegagalan, kita harus antisipasi dengan mengetahui apa aja tahapan dalam kegagalan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam kegagalan :

1. Tahap pertama : Semangat mengebu-gebu
2. Tahap Kedua : Kendur semangat
3. Tahap Ketiga : Kecewa dan frustasi
4. Tahap keempat : Gelisah dan cemas
5. Tahap kelima : Mencari pelaku dosa (kambing hitam)
6. Tahap keenam : Menghukum yang tak berdosa

Tahap membahayakan adalah memberikan sanjungan dan penghargaan kepada yang duduk, tidak berbuat atau tidak berperan serta.

"Bila anda tidak mengetahui apa yang akan anda lakukan, Apakah anda mengetahui apa-apa yang tidak anda lakukan?,"

"Keputusan yang buruk adalah kekosongan yang mesti diisi dengan keputusan yang baik,"

"Meninggalkan tradisi menyenangkan itu memerlukan keberanian,"

"Jika anda menginginkan satu gelas air teh yang panas, maka anda harus mengkosongkan gelas terlebih dahulu,"